Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Development Goals Seminar Series (SDG’s Seminar Series) yang ke #87 pagi tadi. Adapun tema yang diusung adalah “Pariwisata Kota Pusaka: Mendayagunakan Aset Pusaka, Menyejahterakan Rakyat”. Seminar dilaksanakan secara daring menggunakan media Zoom meeting dan live YouTube. Narasumber pada seri kali ini adalah Rr. Esti Cemporaningsih, S.T., M.Sc. (Staf Peneliti di Pusat Studi Pariwisata UGM) dan Punto Wijayanto, S.T., M.T. (Dosen Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti. Moderator seminar ini adalah Joni Purwohandoyo, S.Si., M.Sc. (Dosen DGP, FGE, UGM). Host seminar adalah Dr. Erlis Saputra, M.Si. (Ketua DGP, FGE, UGM). Pengantar wacana adalah Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. (Sekretaris Dewan Guru Besar UGM). Sambutan seminar diberikan oleh Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc. (Dekan FGE, UGM)
Narasumber Ibu Rr. Esti Cemporaningsih, S.T., M.Sc. memaparkan terkait pengelolaan pariwisata kota pusaka. Pariwisata pusaka dipahami sebagai kegiatan wisata yang berlangsung di kota pusaka yang kemudian menimbulkan dampak baik terhadap lingkungan sekitar, seperti menciptakan lapangan kerja. Secara umum, adanya pariwisata kota pusaka ini meningkatkan nilai ekonomi di daerah kota pusaka yang kemudian perlu pengelolaan yang baik. Untuk mendukung terwujudnya pengelolaan pariwisata kota pusaka yang baik ini membutuhkan kolaborasi dari multiaktor (badan dunia, pemerintah, akademisi, dan masyarakat lokal utamanya) yang kemudian mewujudkan pariwisata berkelanjutan yang dapat dinikmati di masa sekarang hingga masa depan.
Narasumber Bapak Punto Wijayanto, S.T., M.T. memaparkan terkait kota pusaka dengan pendekatan historic urban landscape. Pendekatan Historic Urban Landscape (HUL) ini membahas pengelolaan inklusif sumber daya warisan dalam lingkungan yang dinamis, bersifat holistik dan multidisipliner dengan tujuan memandu perubahan di kota-kota bersejarah. Beberapa instrumen untuk pendekatan ini adalah knowledge & planning tools, community engagement tools, regulatory systems, dan financial tools. Inti dari Historic Urban Landscape (HUL) adalah eksplorasi, translasi, dan inspirasi. Ditinjau dari pendekatan ini, pariwisata kota pusaka penting dibedakan dengan pariwisata lain karena ada nilai penting dari kegiatan pariwisata kota pusaka. Salah satunya Yogyakarta yang dinilai sebagai mahakarya ekologi, kepurbakalaan, dan tata ruang kota.
Sesi terakhir pada seminar ini merupakan sesi diskusi interaktif dari peserta yang terdiri tidak hanya dari unsur mahasiswa, tetapi juga dosen dari berbagai Perguruan Tinggi baik negeri dan swasta di seluruh Indonesia, Pemerintah, private sektor, praktisi-pemerhati SDGs, serta masyarakat umum.
Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDG’s Seminar Series. Juga mohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDG’s Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgseminarseries
Salam SDG’s