Sustainable Development Geography Seminar Series yang kedua telah sukses dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2016 sejak pukul 15.00—17.30 WIB. Seminar yang dilaksanakan di Audit Merapi Fakultas Geografi ini dilaksanakan sebagai agenda bulanan yang dilaksanakan oleh Departemen Geografi Pembangunan yang rencananya akan konsisten dilaksanakan setiap bulannya. SDGs #2 ini mengambil tema Local Wisdom “Hamemayu Hayuning Bawono” yang dibuka oleh Ketua departemen Prof. Dr. M. Baiquni. Narasumber pada seminar kali ini ialah Prof. Dr. Suratman, M.Sc, Ki Mujar Sangkerta, dan Ki Bancak. Dalam seminar ini juga membuktikan adanya kolaborasi antara seni dan ilmu geografi yang dapat dinikmati oleh peserta seminar.
Abad ke 20 ini menjadi awal dari perkembangan disegala bidang dan menjadi awal dari munculnya masalah khususnya dalam pembangunan. Tak sedikit pembangunan yang ada dimuka bumi ini menimbulkan kerusakan yang membuat bumi menjadi luntur kecantikannya. Untuk itu tema Local Wisdom “Hamemayu Hayuning Bawono” dianggap perlu untuk dibahas agar memahami pentingnya mempercantik bumi yang sudah cantik bukan melunturkan kecantikan bumi yang sudah cantik. Terlebih dalam bidang Geografi Pembangunan juga mempelajari local wisdom di suatu daerah yang memang harus dilestarikan dan diapresiasi setiap karya yang dihasilkan.
Prof. Dr. Suratman, M.Sc selaku wakil rector UGM yang membahas tuntas mengenai Local Wisdom “Hamemayu Hayuning Bawono”. Kalimat tersebut merumakan filsafah jawa yang memiliki arti berupa mempercantik dunia yang sudah cantik. Hamemayu Hayuning Bawono dapat dijadikan dasar dalam Education for Sustainable Development (ESD). Salah satu bukti dari filosofi jawa dalam bidang pendidikan khususnya di UGM ialah dengan mengajarkan ‘rahayu’ dengan mengajarkan hal-hal yang baik sebagai pencetak generasi bangsa dengan tiga hubungan berupa relation people with God, People to Nature, dan man with man.
UGM di masa depan dinilai membutuhkan filosofi Hamemayu Hayuning Bawono untuk membuat bumi yang ayu dan lestari melalui konsep Tri Satya Brata. Selain itu juga untuk menjadi cendekiawan harus waskito, artinya cerdas dan bijaksana. UGM sudah sejak tahun 1951 sudah menerapkan Hamemayu Hayuning Bawono khususnya pada Education for Sustainable Development (ESD), inovasi ESD untuk program ditunjukkan dalam Sekolah Sungai di Code/FMCU, sekolah pasar di Pusat Studi Ekonomi, dan masih banyak lagi program-program yang bermanfaat lainnya. (Renes)