Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Development Goals Seminar Series (SDG’s Seminar Series) yang ke #91 pagi tadi. Adapun tema yang diusung adalah “Pemanfaatan Potensi Blue Economy Menuju Indonesia Emas 2045”. Seminar dilaksanakan secara daring menggunakan media Zoom meeting, live YouTube, dan live report story Instagram. Pembicara pada seri kali ini adalah Bapak Eka Chandra Buana, SE., MA. (Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik, Kedeputian Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/Bappenas ) dan Bapak Agung Satriyo Nugroho, S.Si., M. Sc. (Dosen Departemen Geografi Pembangunan, Universitas Gadjah Mada). Pengantar materi adalah Bapak Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. (Sekretaris Dewan Guru Besar UGM dan Dosen Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi UGM). Moderator seminar ini adalah Bapak Rizki Adriadi Ghiffari, S.T., M.Sc. (Dosen Departemen Geografi Pembangunan, Universitas Gadjah Mada). Host seminar adalah Bapak Dr. Geog. Dodi Widiyanto, S.Si., M.Reg.Dev. (Ketua Program Studi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi UGM). Sambutan seminar diberikan oleh Ibu Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, S.Si., M.T., M.Sc. (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kerja Sama, Fakultas Geografi UGM).
Narasumber Bapak Eka Chandra Buana, SE., MA. memaparkan terkait pemanfaatan potensi blue economy menuju Indonesia Emas 2045. Lima Visi Indonesia Emas 2045 yaitu pendapatan per kapita setara negara maju, kemiskinan 0% dan ketimpangan berkurang, pengaruh di dunia Internasional meningkat, daya saing SDM meningkat, serta intensitas emisi GRK menurun. Kerangka pikir transformasi untuk menuju Indonesia Emas 2045 terbagi menjadi tiga, yaitu Transformasi Indonesia, Landasan Transformasi, dan Kerangka Implementasi Transformasi. Sektor-sektor prioritas untuk pertumbuhan berkelanjutan terbagi menjadi sektor tradisional dan emerging sectors . Sektor tradisional yaitu perikanan tangkap dan budidaya, industri berbasis kelautan, perdagangan, dan pariwisata. Emerging sectors yaitu energi terbarukan, bioteknologi dan bioekonomi, penelitian dan pendidikan, serta manajemen lingkungan dan sumber daya.
Narasumber Bapak Agung Satriyo Nugroho, S.Si., M. Sc. memaparkan terkait rezim negara kepulauan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Berdasarkan hasil riset tahun 2020 tentang penyusunan konsep dan penerapan Model Archipolis. Model Archipolis adalah sebuah konsep locational-geografis dalam penetapan dan penanganan daerah tertentu berdasarkan pada parameter integratif antara aspek ekosistem pulau-pulau kecil dengan unit administrasi pemerintahan. Model tersebut terdapat syarat penentuan wilayah pengelolaan, yaitu unit administrasi kabupaten/kota terdiri lebih dari satu pulau dan luasan minimal 30% berupa gugusan pulau kecil dan wilayah pengelolaan laut kabupaten sejauh 4 mil laut dari garis pantai pulau. Pada KKN Tahun 2019-2021 di Pulau Sailus menghasilkan konsep Regional Resilience, yaitu berdikari dalam pengembangan pengetahuan, kemandirian kesehatan dan lingkungan hidup, berbasis ekonomi lokal, ketahanan pangan, dan kedaulatan energi.
Sesi terakhir pada seminar ini merupakan sesi diskusi interaktif dari peserta yang terdiri tidak hanya dari unsur mahasiswa, tetapi juga dosen dari berbagai Perguruan Tinggi baik negeri dan swasta di seluruh Indonesia, Pemerintah, private sektor, praktisi-pemerhati SDGs, serta masyarakat umum.
Terima kasih banyak kami haturkan kepada Ibu/Bapak yang telah berkenan hadir dalam SDG’s Seminar Series. Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya atas segala yang tidak berkenan. Sekaligus mengundang Ibu/Bapak untuk berkenan hadir kembali dan mengajak kolega pada SDG’s Seminar Series berikutnya dengan tema dan bahasan yang tidak kalah menarik. Terus ikuti perkembangan kami melalui https://lynk.id/sdgseminarseries
Salam SDG’s