Seminar SDGs#32 diselenggarakan pada hari Kamis, 30 Agustus 2018 di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi, UGM. Diskusi mengangkat tema “Metode PILAR (Participatory Innovative Learning and Action Research) dalam Menghadapi Era Digital” dengan menghadirkan pembicara, yaitu Ki Bekti Al Kalam. Informasi lebih lengkap mengenai materi dan sesi tanya jawab dipaparkan sebagai berikut :
Salah satu syarat yang ditanamkan dalam konsep PILAR adalah kesetaraan, kebersamaan dan setia kawan. Di dunia ini seolah olah ilmu dikuasai oleh mereka yang mengemban dunia kampus, sedangkan mereka yang tidak merasakan dunia kampus merasa terbelakang. Di dalam konsep PILAR berangkat dari apa yang dipunyai, bukan sesuatu yang diada-adakan. Konsep PILAR menekankan untuk berkelompok karena berusaha membiasakan untuk berdiskusi. Workshop PILAR sendiri telah dilakukan 5x pertemuan, terakhir diadakan pada 18 Agustus 2018. Membahas tiga topik utama yaitu mendampingi 100 orang mahasiswa UNS penerima beasiswa belajar ke Taiwan
Hal yang paling banyak dibicarakan dalam konsep PILAR adalah aktif. Konsep mendidik masyarakat bukan dengan memanjakan, namun dengan memberikan dorongan untuk terus belajar, meskipun tidak mengemban pendidikan tinggi. Candi Plaosan dibangun 1200 tahun yang lalu oleh dinasti Sanjaya atas dasar saling cinta. Sejak 1200 tahun lalu, di bumi prambanan sudah terdapat filosofi demokrasi.
Politik yang mencari jabatan adalah politik kelas rendah. Politik yang berkelas yaitu bagaimana petani memiliki tanah, bagaimana memberikan nutrisi untuk tanah, nutrisi untuk tanaman dan lain-lain. Banyak orang buta terhadap politik. Pendidikan kaum marginal membahas tentang kehidupan ini, mengapa sayur harus beli dan lain-lain. Konsep pilar butuh pengorganisasian baru lah muncul organisasi. Konsep PILAR mampu bercerita kebangsaan hingga sesuatu yang berskala kecil seperti tingkat RT dan RW. Pembicaraan dialog kebangsaan sebagian besar ditanamkan kepada anak dengan mengatakan konsep kebangsaan berdiri sejak didirikannya Budi Utomo, sejak SD ditanamkan mengenai nilai kebangsaan.
Sesi Sharing
- Mahasiswa S3
Kepualuan Taliman atau pulau yang terlupakan. Banyak orang luar masuk ke daerah itu dengan tujuan keuntungan bisnis. Kepulauan ini berbatasan dengan Australia. Fasilitas kesehatan di wilayah ini belum memadai seperti fasilitas persalinan ibu hamil. Potensi masyarakat yang bisa diambil sebagai kekuatan adalah adanya aspek kearifan lokal. Metode PILAR dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada.
- Koordinator Workshop PILAR pertemuan ke-5
Metode pilar dilakukan dengan melakukan penelitian bersama masyarakat desa untuk merencanakan desanya melalui diadakannya diskusi. Dalam acara workshop PILAR, pelaksanaannya harus memikirkan secara bersama membentuk inovasi. Meskipun diliputi kebingungan disambungkan dengan rasa ingin tahu serta membentuk sikap kritis. Merefleksikan bagaimana keputusan yang ada dan masalah yang ada. Diskusi ini dilakukan bukan seperti acara formal, selain itu pesetanya tidak konsisten. Metode partisipan ini merencakan apa itu pilar dan apa hasil-hasilnya. Partisipasi bersama memunculkan gagasan. ide dirumuskan bersama umtuk membentuk inovasi
- Muhammad Zulkifli
Salah satu peserta PILAR. Mengungkapkan bagaimana menggali suatu permasalahan melalui metode PILAR. Membentuk pemikiran yang kritis, dengan mencari permasalahan kemudin membuat pemetaan untuk mengatasi masalah melalui sumberdaya yang ada. Metode pilar melihat apa yang tidak bisa dilihat secara kasat mata. PILAR salah satu seni pendekatan terhadap warga.