Seminar SDGs#30 diselenggarakan pada hari Kamis, 28 Juni 2018 di Ruang A 201 Fakultas Geografi, UGM. Kali ini diskusi mengangkat tema “Profesionalisme dan Kualitas Pendidikan” yang menghadirkan dua pembicara, yaitu Dr. Estuningtyas Wulan Mei (Dosen Fakultas Geografi UGM) dan Drs. Dambung Lamuara Jaya (Profesional dan Alumni Pembangunan Wilayah UGM). Informasi lebih lengkap mengenai materi dan sesi tanya jawab dipaparkan sebagai berikut :
HOST : Prof. Dr. M. Baiquni, M.A.
- Planning is a part of regional development dan tidak perlu dieksplisitkan.
- Saat ini kita telah memiliki dokumen perencanaan, tapi implementasi masih bermasalah dari penegak dan masyarakat.
- Dunia saat ini telah mengalami perubahan dan Indonesia seharusnya mengikuti perubahan tersebut dalam menyelesaikan masalah pembangunan.
- Fakultas Geografi saat ini telah mengalami perubahan, salah satunya adanya peningkatan gender equality.
- Pembangunan pendidikan saat ini cenderung monokulturisasi padahal setiap orang memiliki hasrat dan bakatnya sendiri-sendiri. Perlu adanya platform dan dehumanisasi untuk pengembangan diri dalam pembangunan dan pelaksanaan standar.
- “Setiap orang memiliki keunikan masing-masing”
PEMBICARA I : Drs. Dambung Lamuara Jaya :
- Perencanaan wilayah : harus senang jalan-jalan, baca peta, paham wilayah, paham geografi. Paham UU penataan ruang
- Salah satu contoh perencanaan wilayah adalah Dlingo yang memiliki topografi kasar, potensi tanah kurang subur, rawan kekeringan, kepadatan penduduk rendah, dan terpencil dengan dominasi PL kebun campuran. Dlingo kemudian berkembang pada segala sektor (ekonomi, kuliner, dan lain-lain) dengan konsep ontorejo, gatotkaca, dan ontoseno karena faktor wisata (selfie, dll) dan obama effect. Potensi unggulan asli Dlingo adalah industri kreatif (daun pintu, kuliner). Selain itu, Dlingo juga memiliki potensi kebakaran lahan di wilayah hutan pinus.
- Perencanaan wilayah lainnya adalah perencanaan kawasan perkotaan Yogyakarta. Perencanaan batas aglomerasi perkotaan berupa batas fisik (Bantuan pemerintah Swiss), sementara berdasarkan bantuan pemerintah Indonesia, batas aglomerasi perkotaan berupa batas administrasi.
- Perencanaan DIY : NYIA 2019, pembangunan Tanjung Adikarto, Magasa Mining Pantai Kulon Progo (Pasir Besi), RDTR Godean, Pariwisata Gunungkidul, Konversi lahan LP2B di Sleman dan Bantul, The Lost World Castle KRB III, tata ruang istimewa (Sultan dan Pakualaman Ground)
- Tata ruang memerlukan ilmu peta, ilmu sumber daya, ilmu mitigasi bencana, dan ilmu ekonomi. Ilmu tersebut digunakan dalam pendekatan wilayah secara komprehensif
PEMBICARA II : Dr Estuning Tyas Wulan Mei, S.Si. M.Sc. :
- Sejak 2017 yang lalu Depatemen Geografi Pembangunan sudah memulai akreditasi ASIIN
- Dalam tujuan SDGs, poin yag disoroti adalah poin nomor empat yaitu Education
- Tujuan dari akreditasi adalah untuk memastikan bawa pendidika yang diberikan memenuhi kualitas pendidikan yang diterima.
- Mulai saat ini akreditasi dari internasional diserahkan kepada program studi. Tujuan pembelajaran, bagaiana prosesnya itu diserahkan kepada Program Studi. Program studi sebagai suatu unit yang memproduksi sesuatu yakni mahasiswa dan memastikan produk tersebut memiliki kualitas.
- Di Swiss lebih banyak universitas tentang skill daripada
- Asesmen akademik level prodi dibagi enjadi eksternal dan internal. Yang meliputi :survei dan interview wisudawan, survei dan interview pengguna lulusan
- Harapannya, tujuan pembelajaran match dengan apa yang dibutuhkan di pasar kerja
- Akreditasi ASIIN merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas prodi agar nantinya proses yang ada di situ itu memang benar-benar memperbaiki kualitas program studi.
- Kurikulum 2017 lebih singkat dibandingkan dengan kurikuluum sebelumnya yaitu kurikulum 2012.
- Hasil dari dua tahun ke belakang, berdasarkan mata kuliah wajib di Prodi Pembangunan Wilayah, mahasiswa ternyata lebih paham ke planning daripada mengenai Geografi itu sendiri
Sesi Tanya Jawab :
- Mei (S3K Parwisata)
Bagaimana dengan airport baru di Kulonprogo? Katanya akan ada industr-industri baru di selatan sana. Apakah saat menjadi halaman depan, tidak mengganggu keberlanjutannya?
- Pak Wahyu
Aceh 90% terkena tsunami. Butuh perencanaan yang lebih matang untuk perencanaan ruang untuk mencegah dampak yang besar seperti sebelumnya. Mahasiswa yang memiliki skill lebh akan leih mudah mendapatkan pekerjaan
- Wulandari (S3)
Bagaimana implementasi PDCA pada saat dalam kondisi akreditasi, kadangkala lulusan yang ada di program studi kami kurang memenuhi pa yang diminta. Industri inginnya gajinya tidak terlalu tinggi, namun skill tinggi.?
- Pak Danung
Saat ini kita tengah “memasak diri kita sendiri” berkaitan dengan output sistem pendidikan di perguruan tinggi. Kaitannya dengan akreditasi, bagaimana kita bisa memasukkan sistem akreditasi menghasilkan “produk” yang capable dalam skill, knowledge, dan attitude yang juga kritis dan independen?
- Bu Rini
Penekanan fakultas geografi pada saat ini adalah pelayanan prima kepada mahasiswa, tapi dalam arti pelayanan secara proporsional dan saling berkomunikasi. Fakultas Geografi juga berkonsentrasi pada IQ dan EQ (Kemampuan Manajerial) agar seimbang. Kekurangan mahasiswa Fakultas Geografi saat ini adalah pasif dan kurang percaya diri padahal memiliki basis ilmu yang luar biasa.
- Bu Aliya
Universitas jika memenuhi kebutuhan pasar cenderung ke arah komersial/market driven. Mohon dijelaskan arah akreditasi internasional?
Jawaban Bu Estu :
- Arah akreditasi melihat kepada pembagian sarjana, diploma, master. Contohnya untuk porsi sekolah diploma mengarah kepada skill dan sarjana kepada knowledge dan skill.
- Capaian akreditasi baru terlihat setelah 2 periode dan melihat tidak sebatas kepada pasca lulus saja (live long learning).
Jawaban Pak Dambung :
- Perlu adanya militansi di Fakultas Geografi.
- Pengembangan DIY dapat diubah melalui pengembangan JJLS dengan distribusi pusat pertumbuhan di wilayah selatan.
- Pengembangan DIY juga harus bekerja sama dengan Jawa Tengah.
- Pengembangan diri dapat dilakukan melalui magang agar wawasan terbuka
- Akreditasi hendaknya mengubah sistem pengajaran dengan adanya peningkatan kualitas