SDGs#29 diselenggarakan pada hari Senin, 14 Mei 2018 di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi, UGM. Kali ini diskusi mengangkat tema “Memantik Pendidikan : Menyalakan Semangat SDGs Mencetak Generasi Emas” yang menghadirkan Megarini Puspasari sebagai founder Hoshizora Foundation. Informasi lebih lengkap mengenai materi dan sesi tanya jawab dipaparkan sebagai berikut :
HOSHIZORA FOUNDATION
Berdiri sejak Mei 2006. Berkantor di Pajangan, Bantul. Berawal dari kepekaan terhadap tetangga yang mengalami kesulitan dalam membayar sekolah. Kemudian memutuskan untuk membantu tetangga dengan biaya yang berasal dari uang beasiswa yang disisihkan. Program ini menyertakan mahasiswa Indonesia lain untuk ikut menyisihkan uang yang akan digunakan untuk membantu anak-anak yang kesulitan dalam membayar sekolah. Logo hoshizora menggambarkan anak yang dapat meraih mimpinya. Hoshizora menjembatani kakak bintang dan adik bintang. Dimana setiap anak memiliki kakak yang yang membiayainya dan dapat berkomunikasi dengan anak-anak tersebut. Dengan adanya komunikasi antara kakak dan adik bintang maka akan memunculkan keinginan adik bintang untuk dapat mengikuti jejak kakaknya. Ingin anak2 dapat merasakan menembus batas impian mereka. Kakak bintang dapat mengawasi adik bintangnya melalu online dimanapun dan kapanpun. Dalam hal ini terjadi hubungan yang saling menyemangati antara kakak dan adik bitang. Kakak dan adik dapat saling menginspirasi untuk dapat terus maju dan menggapai mimpinya. Hoshizora dapat membuktikan bahwa setiap anak dapat meraih mimpinya. Dapat menjadi jembatan antara orang yang mampu dengan anak yang tidak mampu dalam membiayai kebutuhan sekolahnya. Public figure sudah mulai banyak yang memberikan perhatian terhadap hoshizora foundation ini. Ada ide untuk membangun sekolah untuk dapat lebih intens dalam membimbing anak-anak dalam menempuh pendidikannya.
Sesi Diskusi
Pertanyaan:
- Bagaimana tips dan trik untuk membangun organisasi dari awal, jatuh bangunnya? (Febi S3 Pariwisata UGM)
Jawaban:
Menyiapkan pendanaan. Mendapatkan pendanaan dari salah satu perusahaan di Jepang. Tahun kedua dan ketiga mulai kebingungan karena tidak ada yang dapat memberikan dana. Akhirnya mulai bergerak lagi dan melanjutkan pendanaan yang berasal dari Korea yang mendanai dari tahun pertama sampai tahun ketiga. Mendirikan desa wisata dan banyak usaha. Hoshizora tour and travel yang kemudian mendanai.
Trik: Mempersiapkan dengan baik paling tidak tahun-tahun awal. Dapat saling melengkapi.
- Bagaimana pendampingan yang dilakukan terhadap anak-anaknya, sistem rekruitmentnya bagaimana? (Pak Meitolo)
Mengejar sosial impactnya bukan laporannya.
Pendaftaran untuk SD, SMP sampai SMA. Seleksi administrasi. Pedampingan untuk SMA lebih ke karir dengan mendatangkan tokoh yang dapat menginspirasi anak-anak sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan. Interaksi antara kakak dan adik bintang.
- Pendapat terkait wacana Student Loan yang diadakan Jokowi? (Fadhil PW 14)
Jawaban: setuju dengan student loan. Tergantung implementasi dan evaluasinya. Paling tidak semua anak dapat mengakses pendidikan terlebih dahulu. Terpenting kualitas pendidikannya.
- Sedemikian perlukah bagi anak-anak tentang karifan lokal? (Ardian)
Jawaban: perlu sekali kearifan lokal bagi anak-anak. Ketika tidak memiliki pengetahuan terkait kearifan lokal maka akan kehilangan jati diri. Jika ingin menuju kearah global justru harus memiliki identitas lokal supaya tidak terombang-ambing dengan kebudayaan yang berasal dari luar. Sosialisasi tekait desa wisata untuk dapat memberikan pemahaman terhadap masyarakat sekitar. Maka dilakukan eksekusi dan ketika sudah ada dampak yang ditimbulkan maka mereka mulai tertarik dan terinspirasi kemudian dapat tergerak untuk maju.
- Antusias anak-anak sangat luar biasa untuk dapat sekolah. Aksesibilitas yang sulit untuk dapat ditembus anak-anak di Maluku. Bagaimana mambangun komitmen bersama untuk membangkitkan semangat bagi masyarakat yang tinggal di kepulauan. Sulit untuk menemukan anak-anak yang merupakan sasaran dari Hoshizora Foundation. Ada faktor budaya yang mempengaruhi keadaan tersebut. (Wily)