SDGs menghendaki semua pihak dan kalangan maju bersama, tidak ada yang tertinggal, termasuk masyarakat di desa yang umumnya termarginalkan. Desa dengan semua potensi yang ada, merupakan cikal bakal dari tumbuhnya suatu kota. Bisa kita bayangkan bagaimana kota dapat bertahan bila tidak ada kiriman hasil panen dari desa untuk menutupi kebutuhan primer penduduknya. Meskipun seringkali menimbulkan masalah, perpindahan SDM dari desa ke kota berperan besar dalam pengembangan kegiatan industri di kota yang membutuhkan banyak tenaga kerja. Sudah seharusnya kita kembali membangun desa dengan mengubah ulang mindset kita. Desa harus juga berkembang mengikuti perkembangan zaman. Kreativitas dan inovasi mutlak dibutuhkan dalam prosesnya. Keberadaan teknologi informasi selayaknya menjadi sarana yang bisa mendekatkan desa dengan harapan pembangunan yang banyak digadang-gadangkan oleh pemerintah pusat maupun daerah melalui program dan alokasi dana yang ada. Yang tidak boleh kita lupakan adalah jatidiri desa itu sendiri. Semua fasilitas yang ada hanyalah alat untuk membantu pembangunan yang diinginkan. Tujuannya adalah menguatkan nilai-nilai kehidupan lokal yang sudah ada, bukan justru menghilangkan. Bagaimana menguatkan desa untuk senantiasa berkembang sesuai dengan karakteristik dan potensi yang dimilikinya.
SDGs forum kali ini mengetengahkan desa dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Informasi mengenai pembahasan dalam forum disampaikan dalam notulensi berikut ini. Selamat berkreasi!
***
SDGs #13
Tema
“Innovation of Rural Development for Implementing Sustainable Development Goals”
Tanggal/Pukul
Selasa, 31 Januari 2017/15.30-17.30
Tempat
Auditorium Merapi, Fakultas Geografi
Pembicara
Prof. Dr. Suratman, M.Sc (Wakil Rektor P2M UGM)
Prof. Dr. Susetiawan, S.U (PSPK UGM)
Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc (PSPR UGM)
Prof. Dr. M. Baiquni, M.A (Moderator)
PEMBUKAAN
Oleh: Prof. Baiquni (Kapala Departemen Pembangunan Fakultas Geografi)
- Pembukaan acara
- Pre-conference SDGs #13 untuk mempersiapkan International Conference Bulan Mei
- Tema saat ini merupakan inovasi pembangunan pedesaan
- Pembicara SGDs selanjutnya melibatkan praktisi, birokrat, dll untuk inovasi pembangunan perdesaan
ISI
Oleh: Prof. Dr. Suratman, M.Sc
“Inovasi IPTEKS untuk pembangunan desa berkelanjutan melalui community services”
- Seminar SGDs adalah seminar kerja
- Pembangunan desa penting karena RRPJ (Rural Research Planning Journal)
- Jati diri UGM ada 5
- Keunggulan program UGM adalah Pro Desa – mendukung UU Desa – smart village
- UGM telah melaksanakan pemeran tenaga mahasiswa – mahasiswa mengajar
- KKN ke desa untuk mencari akar permasalahan yang ada di desa
- UGM masuk PERTIDES ada 11 konsep – mempercepat pembangunan desa – setiap univ minimal punya 5 desa binaan
- Ekonomi kreatif – OVOP – UMKM – BUMDES – membantu masyarakat desa
- Desa susah maju karena cara berpikirnya sudah berubah dan kondisi sudah berubah sehingga harus lebih produktif. Desa juga kurang pemimpin dan bergantung dengan SDA
- Kawasan desa yang sudah mengimplementasikan ekonomi kreatif – Goa Pindul – Jasa
- Yang harus dilakukan adalah merubah mainset fokus ke percepatan perekonomian desa, menghadirkan pemimpin di desa, dan mengembangan potensi unggul
- Terobosan ekonomi kreatif – satu keluarga satu produk, satu desa satu produk (BUMDES), dll.
- Best practice – riset
- Produk desa – Gula semut KP, PORANG, Garut, Solar Cell GK, dll.
Oleh: Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc
ICT for SDGs and SRD (sustainable rural development)
- ICT – Revolusi Industri Baru (RIB) – manufaktur berkembang dengan cepat – RIB karena menyatunya komunikasi dan informasi
- GRAB, UBER, GOJEK bakal menyurutkan ojek pangkalan
- Peran ICT dalam sustainable development dan sustainable rural development – aplikasi berbasis internet dan transisi komunikasi
- SDGs – ICT berperan sebagai sesuatu yang bisa masuk semua lini SDGs dan ICT memberikan kemudahan baru yang masih dalam pencarian namun saat ini dalam bentuk aplikasi.
- ICT – jarak dapat dikalahkan dengan informasi yang ada di dalam gadget.
- Pelayanan dimudahkan oleh ICT – aplikasi: Kedai Digital
- Rural development mengalami perubahan paradigma dari equity, investasi, dll yang butuh waktu lama untuk diadopsi
- Contoh terapan ICT: di berbagai bidang individu, bisnis, pemerintahan, dll.
Oleh: Prof. Dr. Susetiawan, S.U
Pemerintah desa dan kebijakan pembangunan
- Persoalan desa – ketidakmampuan berkreasi akan membawa ketidakmampuan berinovasi
- UU desa – Pemerintahan desa – penyelenggaraan yang berkaitan dengan kepentingan rakyat sesuai sistem perundang-undangan desa
- UU desa – Pemerintah desa – aktornya kepala desa dan perangkat desa
- UU No. 6 tahun 2014 memberikan kewenangan yang luas terhadap pemerintah dan masyarakat desa. Tantangan? Pemerintah desa merespon untuk menggerakkan desa.
- Kewenangan – pengelolaan pasar desa yang tidak harus dikelola oleh kabupaten
- Dua lembaga besar – lembaga pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa menjadi posisi kunci untuk mengkaji kebijakan desa
- Musyawarah desa adalah forum partisipasi yang terdiri dari anggota desa, lembaga pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa
- Hasil musyawarah desa merupakan kebijakan masyarakat yang harus dilakukan pemerintah desa dalam hal perencanaan desa – hasil RPJMDes
- Persoalan merespon kewenangan – bagaimana merespon SDA.
- Tidak semua masyarakat desa paham UU desa – persoalan desa
- Persoalan belum semua masyarakat tahu tentang kewenangan
- Persoalan merespon kewenangan
- Problem 1: understanding kewenangan dan hak dalam melakukan sesuatu
- Problem 2: belum mengetahui potensi desanya sendiri
- Problem 3: Pemahaman pemangku kepentingan tentang membangun dan memberdayakan masyarakat
- Problem 4: Pemahaman pemangku kepentingan ttg perencanaan
- Desa di Indonesia – desa Subsisten murni, desa semi subsistensi, dan desa komersial
PERTANYAAN/TANGGAPAN
- Pak setia (hak difabel) – 1) yang dipakai sebagai development sekarang mana? Rostow? Mari dirumuskan dimana 3 pilar pembangunan – ketika ada korporasi dan state pasti ada perselingkuhan? Yang korban rakyat? 2) Development kemerdekaan? 3) riset advokasi? Yang melakukan riset adalah masyarakat lalu masyarakat yang melakukannya (analisis, mengumpulkan data, menyimpulkan)
- DPRD DIY Pak Dharma – penyerapan dana desa sedikit – jika melakukan Bottom up ada problem penghambat yaitu UU lalu 1)ayo putuskan sama2? 2) dana keistimewaan untuk rakyat – sekarang menutup fiskal APBD – ayo menyusun desa 3) dimana merge? Operasionalnya seperti apa?
- Bu Lina (S3) – SDGs apabila di Jogja sudah berjalan, di daerah lain seperti apa? Skema penganggaran dengan APBN bagaimana distrbusinya? Ke daerah mana saja yang masih tertinggal? Mengukur daerah mana saja yang tertinggal standar cara mengukur itu semua?
- Aris MPL – RPJMdes di berau sama padahal sumberdaya beda – seperti apa BUMDES? Rotannya hilang? Tambangnya hilang?
Jawaban
- Prof Ratman – hayuning bawono, membangun manusia dengan sempurna – ciri pembangunan kita adalah gotong royong kekuatan kemerdekaan
- Prof Susetiawan – negara dan bisnis – kemanusiaan
PENUTUP
Oleh: Prof Baiquni
Penutup Acara
***
Sumber foto : www.adb.org